Fri, 13 Dec 2024
Esai / Kontributor / Jan 06, 2021

Hikmah Dibalik COVID-19

Munculnya penyakit yang sangat meresahkan dunia membuat setiap Negara melakukan tindakan extra demi menanggulangi bencana dari pendemi virus ini. Sebut saja virus covid19 atau dengan sebutan virus corona. Awal mula munculnya COVID-19 atau virus corona terjadi pada akhir tahun 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok yang mengakibatkan tewasnya 3 orang warga Wuhan karena menderita penyakit Pheumonia yang disebabkan virus itu terjadi.

Berdasarkan informasi dari beberapa media yang meliput berita mengenai virus covid19 ini, bahwasanya asal mula virus COVID-19 atau disebut virus corona berasal dari hewan kalilawar yang dijadikan santapan oleh salah satu warga Wuhan. Tempat terjadinya penyebaran virus corona berada pada ‘pasar basah’ yang dimana pasar tersebut menjual berbagai hewan yang dibunuh hidup-hidup dan dijadikan sebuah hidangan yang menjadi santapan setiap hari bagi warga Wuhan.

Cepatnya penyebaran virus ini membuat setiap negara menerapkan kewaspadaan lebih extra lagi, karena proses penyebaran yang terjadi dari hewan ke manusia serta dari manusia ke manusia semakin meningkat. Oleh karena itu, kita tidak bisa menyepelekan hal-hal yang berkaitan musibah seperti ini. Bahkan, 200 lebih Negara di Dunia melaporkan bahwa adanya kasus yang terpapar virus corona.

Data yang diperoleh dari media Detik.com bahwa di Indonesia pertama kali ditemukannya kasus virus COVID-19 terjadi pada dua orang warga Depok, Jawa Barat awal bulan 3. Sehingga data yang didapatkan pada 28 Maret 2020 jumlah warga yang dinyatakan positif terkena virus corona mencapai 1.155 dan 102 diantaranya meninggal dunia.

Penyebaran yang semakin cepat dan meningkat hingga ke setiap negara mengakibatkan jumlah kasus yang terpapar setiap harinya semakin banyak. Berbagai cara yang dilakukan pemerintah dalam menerapkan beberapa kebijakan untuk mengatasi cara mengunci penyebaran virus ini. Adapun penerapan yang dilakukan adalah lockdown dengan Peraturan Kementrian Kesehatan Pasal 13 Nomor 9 Tahun 2020 tentang pedoman PSBB (Pembatasan social berskala besar), social distancing, dan memakai masker serta menjaga kebersihan tangan.

Penerapan ini dilakukan guna untuk mengunci penyebaran virus corona yang mengakibatkan jumlah kasus semakin meningkat. Sehingga, kebijakan tersebut membuat hampir seluruh aktivitas di luar rumah tidak berjalan secara efektif.

Adanya penerapan peraturan PSBB oleh Kementrian Kesehatan membuat warga Indonesia harus mengurung dirinya di rumah masing-masing. Kekabutan masyarakat Indonesia dalam mengurung dirinya di rumah berhari-hari membuat ide kreatif dengan keunikan tersendiri. Berbagai nyanyian untuk tenaga medis, dan untuk Negara kita, serta kegiatan yang kurang berfaedah dengan bermain aplikasi Tiktok. Berbagai kegiatan yang bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan kebosanannya.

Dilihat dari uraian diatas bahwa penyebaran virus corona semakin meningkat dan korbannyapun tidak memandang. Akan tetapi, kita lihat dari pandangan Agama Islam. Akankah semua ini terjadi karena KehendakNya??, Jawabannya adalah ‘Iya’ karena kita percaya bahwa apapun musibah yang datang disetiap kehidupan kita tidak lain datangnya dari Allah SWT. Timbul pertanyaan selanjutnya “Apakah ada alasan kenapa Allah mendatangkan Virus itu??” jawabannya adalah ‘Iya’ karena sudah jelas dituangkan ke dalam Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid).

Musibah yang turun ke Bumi tidak lain sebuah peringatan dari Allah SWT., untuk umatnya. Agar kiranya kita disuruh untuk menyiapkan diri menyambut musibah yang lebih dahsyat yaitu akhir zaman. Berbagai cara yang dilakukan Allah untuk menyadarkan umatnya bahwa ‘Engkau harus kembali Kepadaku, meminta pertolongan Kepadaku, dan menangis bersedu-sedu di sepertiga malam untuk memohon ampunan Kepadaku’.

Tidakkah kita menyadari bahwa hal itu semata-mata untuk memberikan kita pelajaran. Bahwa dunia yang kita banggakan selama ini, dunia yang kita kejar-kejar selama ini tidak lain adalah tipuan syetan yang membuat kita menjauh dan murka pada Allah SWT.

Harusnya disituasi seperi ini, kita mestinya bersyukur karena kita diberikan waktu yang cukup panjang untuk menghabiskan bersama keluarga, beribadah, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya bukan malah melakukan hal-hal yang tidak berfaedah.

Pemerintah menerapkan kebijakan social distancing ini agar kiranya kita bisa mengunci penyebaran virus corona dan sekaligus kesempatan bagi orang-orang yang belum sempat berkumpul dengan keluarganya pada jangka waktu yang cukup lama. Nahh, kita bisa lihat bahwa ada begitu banyak hikmah dari adanya virus Corona ini salah satunya adalah bisa berkumpul dengan keluarga, yang awalnya kita sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Jadi, saya akan berikan beberapa hikmah yang terjadi selama adanya virus corona ini serta kegiatan positif yang bisa kita lakukan selama di rumah. Berikut penjelasannya.

Beribadah

Salah satu hikmah dari adanya virus corona ini adalah kita diberikan waktu untuk bisa lebih dekat dengan Sang Pencipta. Yahh, mungkin sebelumnya kita hanya sibuk dengan dunia kita sendiri di luar sana. Terkadang, kita menjalankan perintah-Nya dan itu salah satu kewajiban kita melaksanakan Ibadah sholat lima waktu.

Tetapi, apakah pernah kita kepikiran untuk melaksanakan ibadah tambahan selain lima waktu, selama kita sibuk dengan pekerjaan kita di luar sana?, Seperti Sholat Dhuha, Sholat Tahajud, Sholat Tarwih, dan baca Al-Qur’an. Bahkan di dalam Hadits riwayat Imam Al-Hakim dari Ma’qil bin Yasar Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Rabb kalian Yang Mahasuci lagi Mahatinggi berfirman, ‘Wahai anak Adam!, fokuslah beribadah kepadaKu , niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan rejeki. Wahai anak Adam!, Jangan jauhi Aku, sehingga Aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan” 

Nah, maka dari itu, inilah salah satu hikmahnya. Kita diberikan waktu semaksimal mungkin untuk lebih dekat kepada yang Maha Kuasa. Mungkin saja, selama ini adanya virus tersebut diakibatkan oleh manusia-manusia yang selalu melakukan perbuatan dosa. Sehingga, Allah mengirimkan Murkanya dengan adanya virus corona ini, agar kita sebagai hambaNya bisa bertobat dan membersihkan diri dari perbuatan dosa.

Apalagi, dibulan puasa seperti ini. Bulan yang penuh berkah, dan suci. Dengan membersihkan diri dari segala perbuatan dosa baik itu dosa kecil maupun dosa besar. Allah Maha Penyayang, Allah Maha Pengasih, Allah Maha adil, Allah Maha Pengampun dosa-dosa. InsyaAllah ketika niat kita bertobat kepada Allah SWT., dengan ikhlas maka ketenangan hati dan jiwa kita akan terasa damai. Aamiin...

Berkumpul dengan keluarga

Hikmah dari adanya virus corona ini adalah bisa berkumpul dengan keluarga. Salah satu moment yang paling berharga di kehidupan kita adalah bisa berkumpul dengan orang-orang tercinta seperi orang tua, saudara dan keluarga lainnya. Mungkin, kita ingin sekali berkumpul dengan mereka. Apalagi, dibulan Ramadhan ini, banyak sekali moment-moment yang bisa kita gunakan untuk lebih dekat dengan keluarga.

Akan tetapi, karena kesibukan masing-masing membuat waktu untuk berkumpul selalu tertunda. Nah, manfaat dari social distancing ini, yang awalnya susah untuk berkumpul dengan keluarga dengan waktu yang panjang. Sekarang, kita diberikan waktu yang banyak untuk menghabiskan waktu social distancing ini dengan moment yang berkesan.

Memasak

Adanya virus corona ini menerapkan berbagai kebijakan salah satunya adalah social distancing. Sehingga, hampir seluruh masyarakat indonesia beraktivitas dalam rumah. Nah, untuk memanfaatkan waktu di dalam rumah, sebaiknya kita gunakan waktu tersebut untuk memasak. Mungkin saja kita terlalu sibuk dengan aktivitas di luar sana yang selama ini kita membeli makanan serba instan. Sehingga, membuat diri kita malas untuk masak dari tangan kita sendiri.

Maka dari itu, salah satu kesempatan untuk bisa memasak masakan kesukaan kita adalah adanya waktu yang luas untuk mengembangkan potensi kita dalam memasak, dan jangan heran bukan hanya perempuan saja yang boleh melakukan aktivitas positif ini, tetapi laki-laki juga bisa lohh, agar supaya melatih dirinya untuk hidup sendiri sebelum menikah. Apalagi tempat kerjanya jauh dari rumah orang tuanya.

Membaca, menulis, dan kegiatan positif lainnya

Manfaat adanya kebijakan social distancing ini mengharuskan kita harus beraktivitas di dalam rumah. Salah satu kegiatan positif untuk memanfaat waktu yang ada adalah dengan menulis dan membaca. Kita bisa memanfaatkan waktu yang kosong untuk menulis baik mengenai pendemi virus ini, menulis puisi, merangkai kalimat quotes yang indah, menulis pengalaman, dan menulis soal kehidupan serta percintaan kamu.

Selain itu, hal yang bisa kamu lakukan selama di rumah adalah membaca. Kembangkan ilmu pengetahuan kamu dengan banyak membaca berbagai referensi. Baik itu dari buku, jurnal, artikel, ataupun literatur. Kemudian, selain dari menulis dan membaca. Kamu juga bisa mengembangkan berbagai keahlian kamu seperti mengoperasikan aplikasi microsoft office dan aplikasi digital lainnya agar supaya pengetahuan kita dalam mengoperasikan aplikasi tersebut bisa lebih menunjang kelancaran pekerjaan kita nantinya.

Olahraga

Akibat dari adanya virus corona ini, pemerintah menerapkan berbagai kebijakan yang mengharuskan kita tidak boleh keluar rumah kecuali hal yang mendesak. Sehingga, hampir aktivitas kita di luar rumah tidak terjalankan. Salah satunya adalah olahraga. Olahraga adalah salah satu kebutuhan kita dalam menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari adanya virus corona ini.

Tetapi, situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan kita untuk keluar rumah. Maka, kita bisa melakukan olahraga di rumah, baik itu yoga, zumba, dan jenis olahraga lainnya, pada waktu pagi dan sore. Tetapi, dalam keadaan di bulan Ramadhan ini, sebaiknya dianjurkan untuk berolahraga pada sore hari, sekitar jam 5 sore agar kiranya tubuh kita tidak terasa lelah begitu lama. Oleh karena itu, tidak ada halangan untuk berhenti berolahraga, bahkan disituasi masa pendemi virus corona ini.

Jadi, waktu yang cukup panjang ini adalah sebuah peluang untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti beberapa point yang sudah saya jelaskan di atas. Maka dari itu, jangan pernah bosan untuk tinggal di rumah selama pendemi ini belum berakhir.

Gunakan waktumu sebaik mungkin, gunakan tubuhmu untuk melakukan hal positif khususnya dalam meningkatkan ibadah kita pada yang Maha Kuasa. Panjangkan sabar banyakin ikhlas, InsyaAllah semoga kita selalu diberi kesehatan dan umur yang panjang oleh Allah SWT., sehingga virus ini bisa cepat diangkat oleh PemilikNya dan aktivitas kita bisa berjalan seperti semula. Aamiin Allahumma Aamiin ...

“Gunakan waktu kamu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan pernah kembali untuk memberikan kesan pertama yang indah”

 

 

Penulis: Kiki Resky Indrayanti, bergerak di organisasi Indonesia Millineal Connect, Aktivis Sosial Indonesia, dan peduli dampak COVID-19.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.