Indonesia Bangkit: Berbeda-Beda Tapi Tetap Satu
Di tengah pandemi covid-19 Negara Kesatuan Republik Indonesia sedang menghadapi permasalahan yang sangat serius. Hal ini disebabkan marakanya penyebaran virus Corona yang sudah merembes ke setiap wilayah-wilayah yang ada di Negara Indonesia. Pandemi covid-19 telah menjelma masuk kepemikiran masyarakat sebagai momok yang sangat menakutkan yang tingkat penyebaran covid-19 ini begitu cepat dan menyerang siapa saja tampa mengenal latar belakang suku, agama dan ras apapun juga.
Bahkan hampir di seluruh Negara yang ada di dunia sedang menghadapi permasalahan yang sama sehingga World Health Organization (WHO) sendiri telah menetapkan wabah covid-19 sebagai pandemi global. Dan Indonesia termasuk Negara paling terpapar yang menjadikan angka korban pandemi covid-19 terus bertambah dengan penyebaran dan penularan yang begitu cepat dan meluas.
Indonesia adalah Negara yang terlahir dengan keberagaman dan persatuan yang menjadi kekuatan bangsa ini. “Bhineka Tunggal Ika” merupakan semboyang bangsa Indonesia yang patut dijunjung tinggi dan ditanamkan dalam hati masing-masing.
Suatu pengharapan dalam menghadapi pandemi covid-19 patutlah memperkuat ikatan perbedaan untuk kemudian bersama bangkit dan bergerak dalam menghadapi pandemi covid-19 ini. Apapun latar belakang agama, budaya dan ras mu suatu kewajiban bagi masyarakat Indonesia bangkit bersama-sama memutus mata rantai penyebaran pandemi covid-19 agar tidak semakin menyebar luas dengan harapan bangsa ini kembali normal.
Kesadaran dalam diri sendiri sangat menunjang dalam menghadapi pandemi covid-19 sadar akan wabah ini telah banyak membuat masyarakat resah bahkan kehilangan nyawa karena terpapar pandemi covid-19. Bahkan pandemi covid-19 menyerang sektor sosial, ekonomi, pendidikan terutama kesehatan.
Hal yang menjadi ketakutan bangsa Indonesia ketika rakyatnya telah dipersatukan dengan semboyang “Bhineka Tunggal Ika” sungguh mebuat orang terheran-heran. Perselisihan pilihan politik mereka di dunia maya, berlainan ormas, menghidari perdebatan yang tidak ada ujungnya, mengesampingkan kepentingan politik dan mebuang rasa ego yang selalu menjadi garda terdepan lahirnya permasalahan yang terus tertanam pada masyarakat Indonesia.
Maka kita akan sampai pada suatu kesimpulan bahwa Negara Indonesia dalam keadaan tidak baik baik saja. Marilah sudahi itu semua. Saat ini Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak membutuhkan itu semua yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini hanyalah bersama-sama bangkit dan bergerak dalam menghadapi pandemi covid-19.
Ketika mampu menanamkan dalam benak masing-masing bahwa persatuan, perasaan senasib sepenanggungan, sebagai sesama anak bangsa tercinta, yang selama ini Negara Indonesia dipersatukan oleh keberagaman bahasa, suku, ras dan agama ditanah air ini patut disadari secara mendalam sehingga sama-sama bangkit dan bergerak dalam memutus mata rantai penyebaran pandemi covid-19.
Pemerintah Indonesia telah menyatakan wabah pandemi covid-19 sebagai bencana nasional maka harus ada upaya membangkitkan kembali budaya bangsa ini saling Gotong Royong, menaati kebijakan pemerintah untuk tetap dirumah, menginstruksikan kepada pemuka agama dan juga tokoh-tokoh masyarakat diharapkan untuk terus saling mengingatkan kepada seluruh warga dari berbagai latar belakang agama dan melahirkan strategi dari semua pihak di bangsa Indonesia dalam menghilangkan rasa cemas dan ketakutan yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia dengan penuh pengharapan bahwa pandemi covid-19 bisa usai.
Membangkitkan spirit “Berbeda-beda tapi tetap satu” sebagai bentuk dalam memutus mata rantai penyebaran pandemi covid-19 persatuan dan kesatuan inilah yang dibutuhkan bangsa ini. Saling menurunkan ego, berhenti saling mencaci dan membenci di media sosial dan berhenti sebar berita hoaks.
Marilah sama sama berbuat yang terbaik untuk bangsa ini jangan jadikan semboyang “Berbeda-beda tapi tetap satu” berubah menjadi “Berbeda-beda tapi tetap berbeda” Indonesia adalah bumi keberagaman, menolak segala bentuk konflik dan perpecahan. Saatnya bersatu melawan pandemi covid-19 dan menjadikan sebagai musuh bersama akan jauh lebih baik daripada memilihnya sebagai alasan untuk semakin terpecah belah menyadari bahwa kita ini adalah satu bangsa, satu bahasa nasional, da satu tanah air.
Semoga musibah ini cepat berakhir. Aamiin.
Penulis: Wawan Harun, mahasiswa UIN Alauddin Makassar.