Thu, 12 Dec 2024
Esai / Galang Mario / Apr 10, 2022

Musikalisasi Visual

Lingkungan yang kita miliki dan alami sangat mempengaruhi kehidupan kita seperti warna di dinding rumah atau berbagai jenis suara yang kita dengar, mampu membangkitkan perasaan-perasaan dalam diri kita hingga menjadi sebuah pengalaman. Demikian hal tersebut terjadi dalam kerja-kerja kesenian. Hubungan yang saling mempengaruhi mutlak adanya begitupun dalam seni musik dan seni rupa. 

Elemen umum yang dimiliki seni visual dan musik adalah kekuatannya untuk membangkitkan respons emosional. Seniman dan musisi menciptakan karya yang tidak hanya membuka emosi, tetapi juga mengubah suasana hati, memicu ingatan, dan bertindak sebagai sumber kenyamanan dan inspirasi. Seni visual dan musik memiliki banyak persamaan karena berbagi elemen yang sama seperti harmoni, keseimbangan, ritme, dan sebagainya.

Seni musik sangat erat kaitannya dengan seni visual dalam kehidupan. Walau dimasa sekarang kita masih saja memandang segala sesuatunya berada dalam pengkategorian, khususnya kedua cabang tersebut. Seni rupa dalam lingkup kerja visual sedangkan  seni musik dalam lingkup kerja audio merupakan disiplin ilmu yang berbeda tapi dalam kegiatan kesenian kedua hal tersebut saling menyatu dan melebur dalam sebuah pertunjukan.

Era sekarang sangat jelas terlihat dalam wajah teknologi yang menghadirkan media audio visual. Jelas sudah adanya keterkaitan kedua cabang tersebut yang saling mempengaruhi baik dalam proses penciptaan maupun hasil karya.

Hubungan Seni Musik dan Seni Visual

Kegiatan bermusik tak bisa lepas dari seni visual, seperti ilustrasi dalam sebuah sampul album yang menggambarkan identitas dari musik itu sendiri dan menjadi kemasan  dalam sebuah pentas musik. Begitupun sebaliknya, musik menjadi bagian penting sebagai inspirasi seniman dalam berkarya. Efek musik sangat mempengaruhi proses melukis kebanyakan seniman, musik menjadi energi yang meramaikan suasana hati di setiap jeda artistik seniman dalam berkarya dan itu sangat membantunya bereksplorasi.

Seperti jembatan yang memudahkannya mencapai kondisi spiritual. Ketika seniman mendengarkan musik terus menerus secara teratur akan membentuk sebuah pengalaman hingga musik bisa menjelma menjadi subjek dalam sebuah karya.

Dalam tulisan seorang kurator international, Nicholas Chambers mengatakan bahwa melalui popularitas musik “Tidak heran jika begitu banyak seniman kontemporer membuat karya yang terinspirasi oleh musik dan ada juga beberapa mencoba menyatukan seni visual dan musik untuk menciptakan sesuatu yang baru”. Lanjutnya, ia bercerita kejadian tentang hubungan seni musik dan visual dalam satu ruang kesenian.

Pada tahun 1918 seniman asal Sydney, Australia, de Maistre dan Wakelin menghadirkan karya berdasarkan ide mereka tentang analogi antara spektrum warna dan skala musik. Mereka menyatakan warna sebagai nada seperti dalam lukisannya berjudul komposisi berirama dalam minor hijau kuning dan syncrony dalam mayor orange.

Karya tersebut mencoba mewakili musik dalam bentuk gambar sekaligus berfungsi sebagai score dengan bantuan keyboard berwarna sehingga karya tidak hanya dipamerkan juga dapat dipentaskan. Begitu jelas ada hubungan diantara keduanya. Pameran terbaru, Intersection: Art & Music, di Oak Park Art League (OPAL) pada tahun 2015 menghadirkan karya visual dengan tema musik yang mencerminkan dampaknya terhadap masyarakat. 

Kekuatan dari pameran ini adalah seseorang dapat merasakan hubungan harmonis yang terjalin antara musik dan seni. Simbiosis antara kedua bentuk seni mencerminkan pengaruh satu medium terhadap medium lainnya.

Jika melihat dari proses penciptaan, hubungan itu juga terjadi pada seniman Lewis dimana ia menggambarkan komposisi visual dari proses mendengarkan musik, Membiarkan musik mengarahkan tangannya berkarya. Menciptakan gambar yang memvisualisasikan struktur komposisi musik yang dinikmati dan intensitas emosionalnya.

Begitupun dengan Seniman patung asal Meksiko, Pedro Reyes tampil indah berkolaborasi dengan beberapa musisi dan sound engineer dalam membuat mahakarya patungnya pada tahun 2015 di pameran when silence falls. Karya tersebut menghubungkan pengalaman, peristiwa dan emosi yang membentuk kehidupan.

Beragam warna musik memiliki efek-efek tertentu yang bisa saja ditransfer ke dalam wujud visual oleh seniman seperti musik yang lambat, keras, agresif atau merdu. seperti Musik dengan tempo yang cepat akan mendorong proses berkarya dengan cepat menghadirkan garis-garis lincah dan lugas atau musik yang tenang menjadi sebuah tanda visualisasi warna yang tenang. Hal tersebut menjadi ide yang dapat dieksplorasi dan membuat seni visual mampu mencermin seni musik.

Seorang artwork atau ilustrator yang senang menggambarkan karya-karya  dengan unsur dominan warna hitam, garis-garis yang eksplisit masif mendera,  tidak sedikit Objek yang dihadirkan berupa tengkorak dengan atribut benda metal tajam, bergaya surealis dengan nuansa kegelapan.

Tipografi tulisan dalam ilustrasi juga menjadi penegas dengan bentuknya memberi kesan tekstur yang tajam, cadas secadas musiknya, kita bisa tahu kebanyakan illustrator sangat intim dengan musik beraliran metal, hardcore punk dan sebagainya seperti Ed repka, morrg, riandy karuniawan, arcamus dan lain-lain.

Tak seperti halnya dengan musik pop punk dalam visualisasinya menghadirkan unsur warna-warna yang meriah, tipografi dengan garis lengkung berkesan imut dan objek yang dihadirkan berbentuk kartun, selain itu ada juga yang bergaya kolase dengan sedikit unsur bergaya urban, visual tersebut dapat dilihat dari tampilan gaya kelompok musik pop punk khususnya pada ilustrasi albumnya seperti green day, blink 182, sum 41 dan sebagainya.

Folks Pun demikian, punya gaya visual tersendiri yang unik. identik dengan visualisasi kesan klasik dan  sederhana. Objek yang ditampilkan pun sering  bertemakan alam  seperti pegunungan, pepohonan, dedaunan, gambaran suasana senja atau malam, gambar kehidupan masyarakat seperti cerminan dari musiknya.

Beberapa keterkaitan kedua cabang tersebut begitu jelas  bahwa hubungan antara seni musik dan seni visual terjalin erat dan saling mempengaruhi, menjadi sebuah ide yang baik dalam menghadirkan keduanya dalam satu karya yang saling berkolaborasi menjadi wajah baru dunia seni sebagai musikalisasi visual. Selain memberi kesan yang lebih hidup dalam karya juga  menambah khasanah kebudayaan khususnya kesenian.

Musikalisasi visual dalam bingkai teknologi

Kata Musikalisasi hadir dalam kesenian tradisi yang memadukan antara seni musik dan sastra kini disebut sebagai musikalisasi puisi yang berarti lantunan puisi yang diiringi musik. Apakah seni rupa bisa menjadi seperti itu?

Kita ketahui bahwa dunia kesenian yang sifatnya kreatif  tak memiliki batasan dalam menyajikan sebuah karya khususnya seni rupa, membuat hal tersebut bisa saja terjadi.  Ilustrasi  dengan perpaduan musik (kolaborasi) yang tampil dalam sebuah pameran menjadi cara baru dan berbeda.

Karya yang dibuat baik tulisan maupun ilustrasi dengan perpaduan instrumen musik akan  lebih kuat terasa efeknya kepada apresiator. Dengan adanya iringan musik kiranya  mampu menggugah perasaan lebih dalam, mendorong dan menggiring dengan mudah pikiran dan perasaan penikmat, cepat membangkitkan imajinasi, memudahkan dalam memahami pesan visual yang dihadirkan serta melahirkan kesenangan dan hiburan baru.

Metode tersebut tidak hanya dapat dilakukan di dalam pameran yang dilakukan pada umumnya tapi bisa juga dinikmati lewat perangkat teknologi dalam bentuk karya digital lalu ditampilkan ke dalam perangkat komputer atau ponsel (bingkai). Musikalisasi visual kiranya bisa menjadi transformasi kebaruan dalam kesenian. Cara baru dalam menyampaikan informasi dan pesan.

Salam seni!

 
Penulis: Galang Mario, aktif berkarya di Estetikawan.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.