Negara Tak Logis Lagi
Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.
Negara kita Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan agama, ras, dan ribuan suku di dalamnya, dibalik perbedean setiap masyarakatnya tetapi masyarakat mesih menjunjung tinggi Pancasila dan bhineka tunggal ika yakni berbeda-beda tapi tetap satu.
Negara ini dulunya memang sebuah bangsa yang besar karena dibalik perbedaan agama, suku dan ras masyarakat-masyarakat tapi kita tetap selalu bergotong royong besama-sama bahu membahu antar seluruh rakyat dan pemerintahnya untuk sama-sama membangun negeri. Namun negara kini tak seperti dulu lagi, negara ini mulai tak logis lagi masyarakat yang mulai meninggalkan sistem gotong royong dan pemerintah yang tak memegang demokrasi lagi lebih kepada politik oligarki.
Setelah kita liat di satu tahun terakhir ini pemerintah seakan tidak logis lagi dengan selalu membuat rancang undang-undang yang tak berpihak kepada masyarakatnya. Tapi lebih berpihak kepada mereka para pengusaha dan penguasa negeri ini.
Pada tahun 2019 yang lalu pemerintah kita mengeluarkan berbagai kebijakan seperti, UU KPK, RUU KUHP, RUU Pertanahan, RUU ketenagakerjaan, RUU Permasyarakatan. Kesemuanya itu menuai banyak kontroversi dikalangan masyarakat dan mahasiswa dengan banyaknya peraturan yang bertentangan dengan peraturan sebelumnya, merampas hak-hak dari rakyat.
UU KPK yang merupakan lembaga pemberantas korupsi di Indonesia menjadi mati dengan dilemahkannya kerja lembaga ini dalam memberantas korupsi. Keluarnya berbagai kebijakan ini pun memicu demonstrasi besar-besaran diseluruh penjuru negeri ini yang menolak menyuarakan penolakan terhadap seluruh kebijakan tersebut dengan slogan “reformasi di korupsi”.
Di tahun ini di 2020 kembali pemerintah mengeluarkan kebijakan tak logis lagi yaitu Rancangan UU Cipta Kerja atau Omnibus law yang memicu kembali kembali kemarahan masyarakat terutama kaum buruh dan rakyat miskin. UU ini membuat hak-hak dari buruh di rampas dengan sistem gaji mereka perjam, dihapuskannya cuti yang membuat para buruh wanita kehilangan cuti haid, cuti melahirkan, dan cuti lainnya. Tak hanya itu tapi masih banyak lagi yang bermasalah dalam UU ini. Dan kembalilah terjadi demontarasi besar-besaran di Indonesia demi penolakan terhadap UU ini.
Tak sampai disitu keluar lagi kebijakan dari menteri pendidikan dan kebudayaan yakni konsep kampus merdeka yang merubah orientasi pendidikan yang menciptakan para intelektual kampus menjadi berfokus pada pemenuhan SDM pasar. Dimana sekarang korporasi dapat ikut ambil andil dalam penyusunan kurikulum pendidikan serta melakukan kerjasama dalam hal magang dan perekrutan kerja yang mencetak buruh-buruh murah bagi para korporasi di negeri ini.
Tak sampai disitu lagi konflik-konflik agraria tidak lagi pernah berkesudahan. Para korporasi memaksa masyarakat untuk menjual tanahnya yang berakibatnya banyaknya korban nyawa dan pemerintah yang sebagai pelindung dari rakyat tak kunjung menyelesaikan permasalahan ini.
Di tengah banyaknya permasalahan di negeri muncuk konflik baru lagi di Indonesia dengan menyebarnya wabah virus COVID-19 yang juga menelan korbannya di masyarakat Indonesia dan pemerintah juga tidak cepat tangkap dalam menangatasi penyebarab virus ini sehingga virus ini makin membesar dan mewabah di negeri ini. Dimana sejak mewabanya virus ini di China semua negara-negara lain sudah bersiap dalam mengatasi virus ini sementara kementerian kesehatan Indonesia masih tetap santai dan tidak mengangap remeh virus ini.
Akibatnya wabah virus ini mulai menyebar di Indonesia dan menelan korban jiwa yang membuat menteri kesehatan dinilai oleh masyarakat tidak dapat diandalkan. Lihatlah negara ini sekarang dengan ribuan konflik yang tidak berkesudahan membuat negeri kita sekarang ini bangsa kita bangsa Indonesia tidak baik-baik saja. Sebenarnya negeri kita tidak kekurangan orang-orang yang mau bekerja untuk negara tapi kita kekurangan orang-orang yang berintelektual serta berakhlah untuk membangun bangsa ini.
“lihatlah negeri ini tak logis lagi, pemerintah dengan Undang-undang konyolnya, mahasiswa yang kehilangan intelektualnya, dan masyarakat yang kurang kesadaranya”
Salam perjuangan.
Penulis: Illang, sang pemimpi.