Thu, 19 Sep 2024
Esai / Kontributor / Feb 02, 2021

Spiritualitas dan Religiusitas

Dewasa ini, kita sering mendengar kata Spiritualitas dan Religiusitas, namun timbul beberapa pertanyaan, apakah keduanya merupakan satu kesatuan? Ataukah sesuatu yang berbeda? Dan apakah kita tahu apa perbedaan juga makna dari Spiritualitas dan Religiusitas? Jawaban dari pertanyaan tersebut sering kali membuat kita bingung dan tidak tahu manakah arti yang sebenarnya serta apa fungsinya terhadap kehidupan sosial.

Dalam KBBI, Spiritualitas dan Religiusitas memiliki pengertian yang berbeda. Sprititualitas merupakan sumber motivasi dan emosi individu yang berkenaan dengan hubungan seseorang dengan Tuhan, sedangkan Religiusitas merupakan pengabdian kepada Tuhan atau kesalehan.

Sesuai dengan pengertian tersebut, kita dapat membedakan antara Spiritualitas dan Religiusitas. Spiritualitas sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat rohani/jiwa yang merupakan perwujudan kepercayaan dari dalam batin seseorang, sedangkan Religiusitas berkaitan dengan ketaatan terhadap pelaksanaan ritual peribadatan seseorang.

Namun, pertanyaan sebelumnya bahwa apa makna dari Spritualitas dan Religiusitas terhadap kehidupan bersosial?

Untuk dapat membedakan makna dari keduanya, perlu diketahui bahwa orang yang memiliki tingkat Spiritualitas yang tinggi memiliki kemungkinan tingkat Religiusitas yang tinggi juga, tapi orang yang memiliki tingkat Religiusitas yang tinggi belum tentu memiliki tingkat Spiritualitas yang tinggi.

Salah satu bentuk manifestasi dari tingkat Spiritualitas yang tinggi akan terlihat dari cara berperilaku dan berkehidupan sosial. Orang-orang yang memiliki tingkat Spiritualitas yang tinggi akan berperilaku sangat baik kepada siapapun itu, karena telah menyadari bahwa semua adalah makhluk-Nya.

Meski demikian, orang yang memiliki tingkat Religiusitas yang tinggi juga memiliki akan dapat tercermin dari perilakunya terhadap orang lain. Berdasarkan penelitian Merry Dahlina dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Tingkat Religiusitas Terhadap Etika Bisnis Pedagang Muslim” dan penelitian Ma’zumi, dkk yang berjudul “Pengaruh Religiusitas Terhadap Perilaku Ekonomi Masyarakat Pasar Tradisional” memiliki hasil bahwa orang yang memiliki tingkatan religiusitas yang tinggi akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku yang baik terhadap masyarakat sekitarnya.

Namun, terdapat PR yang cukup besar kepada orang yang memiliki tingkat Religiusitas terhadap tingkat toleransi beragama yang dimilikinya. Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardi Utama yang berjudul “Hubungan Antara Tingkat Religiusitas Dengan Toleransi Agama Di Salatiga” dan penelitian Saliyo yang berjudul “Pengaruh Religiusitas Jamaah Masjid Az-Zuhud Petanahan Kebumen Terhadap Perilaku Toleransi Beragama Dengan Kepribadian Yang Dimilikinya” yang menghasilkan bahwa tidak ada pengaruh antara tingkat Religiusitas terhadap perilaku toleransi beragama.

Terlepas dari hal tersebut, tentunya orang yang memiliki tingkat Spritualitas maupun Religiusitas sudah semestinya dapat menunjukkan perilaku yang baik kepada siapapun. Meskipun itu, orang yang memiliki tingkat Religiusitas yang tinggi, sudah sepatutnya juga berperilaku toleransi beragama kepada orang lain. Karena beragama itu bukan hanya menjaga hubungan kita terhadap Tuhan, namun juga dengan manusia.

 

Penulis: Agung Sesar, mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Makassar.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.