Dua Puisi
TENTANG PANDANGAN
Sejak awal kau memandangku
Bergetarlah hati ini
Bertayalah diri ini
Apakah arti dari pandangan itu?
Pandangan yang kebetulan namun berulang
Tak hanya sekali kau memandang
Tiap kali diri ini bertandang
Kudapati pandangan itu menerawang
Tak sepatah katapun kau ucapkan
Tak sebaris suratpun kau kirimkan
Tak ada perbincangan
Tak ada percakapan
Kau membuat diri ini penasaran
Kau membuat diri ini menafsirkan
Kemanakah pandangan itu membawa maksudnya?
Sampai kapan pandangan itu setia dengan diamnya?
***
KAMU ABADI
Malam itu
Kau datang lagi dalam mimpiku
Selalu dengan hal indah, yang membuatku susah lupa
Niatku sudah bulat untuk melupakanmu
Tekadku sudah matang untuk melepaskanmu
Tapi mengapa?
Mimpi itu selalu tentangmu
Tentangmu yang bersikap manis padaku
Tentangmu yang masih sama seperti dulu
Aku ingin lupa segala tentangmu
Namun Tuhan, tetap saja menghadirkanmu dalam mimpiku
Aku tak ingin hidup denganmu dalam angan-angan
Aku ingin hidup denganmu dalam kenyataan
Tapi apa? Itu bukan yang Tuhan takdirkan
Tuhan tak menakdirkan kita bersama
Karenanya, aku ingin ikhlas melupakanmu
Tapi bagaimana dengan hadirmu di mimpiku?
Apakah aku akan cepat lupa?
Apakah akan semudah itu melupakanmu?
Nyatanya tidak, kau selalu hadir dan semakin abadi dalam anganku
Penulis: Atiq Ni’matus Sa’adah, penyuka dan penulis puisi juga berkuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri dengan program studi Psikologi Islam.