Januari Berkomunikasi Kembali
Januari Berkomunikasi Kembali
Selepas rencana yang tak terlaksana.
Aku sempat kecewa tetapi tak bisa berkata.
Aku kira hari itu menjadi hari terakhir,
adanya komunikasi di antara kita.
Ternyata dugaanku salah.
Kau menghubungiku lagi di bulan Januari.
Lalu bagaimana dengan perasaanku?
Rasa ini masih kusimpan dalam kalbu.
Hanya saja,
aku ingin menempatkan rasa ini sesuai porsinya,
secukupnya dan sewajarnya.
Rasaku padamu perlu dikendalikan,
agar tidak berlebihan,
apalagi melampaui batasan.
Satu hal yang ingin kutanyakan,
bagaimana dengan rasamu padaku saat ini?
masih adakah ruang di hatimu untukku?
Banjar, Januari 2025.
*
Bersama atau Saling Lupa?
Tahun telah berganti
Arunika menyapa di pagi hari
Ambara menggambarkan rasaku padanya
Luas dan tak terbatas dalam atma
Bumantara menyimpan renjana.
Lantas kapan akan beranjangsana?
Asa tersimpan dalam kalbu
Akankah kau menjadi bagian anagata ku?
Akankah kau dan aku menjadi kita?
Akankah akhirnya bersama atau malah saling lupa?
Aku harap kau selalu bahagia tanpa meninggalkan lara
Bersama atau tidak, setidaknya rasa itu sudah sesuai porsinya.
Banjar, Januari 2025.
*
Tak Kusesali Meski Tak Memiliki
Bertemu denganmu adalah hal indah,
yang tidak akan pernah kusesali.
Meski bersamamu masih dalam pertanyaan,
masih menjadi harapan,
dan masih menjadi teka-teki.
Perasaanku padamu belum pudar,
dan rasa ini masih ada dalam hati.
Bahkan,
rasa ingin untuk memilikimu,
pernah terpikirkan olehku.
Namun pada akhirnya aku tersadar,
bahwa cinta bukan paksaan,
cinta bukan hanya tentang kepemilikan.
Tetapi tentang bagaimana mengikhlaskanmu pergi,
dengan orang yang kau cintai.
Banjar, November 2024.
Penulis: Euis Nursolihat asal Kota Banjar, Jawa Barat. Belajar menulis sejak SMA, suka baca puisi dan kopi tetapi bukan pecinta kopi. Mari berbincang bersama tentang puisi di instagram euisnrslht_