Sun, 08 Sep 2024
Puisi / Kontributor / Jan 06, 2021

Khilaf

Ada hati yang retak karna terlalu mendamba,
Ada hati yang patah karna terlalu berharap
dan Ada hati yg luka karna terlalu mencinta.

Sesuatu yang sering kita lebih-lebihkan
sering kali berbuah kekecewaan,
tapi entah mengapa
kita senang melakukanya,
dan atas nama Khilaf kita bahkan mengulanginya.

Kita kadang tau,
jika kita mencintainya lagi
dia akan menyakiti kita lagi,
ketika kita mengharapkanya lagi
ehh malah mengecewakan kita lagi,

tapi toh kita kadang senang mengorek-ngorek luka
yang hampir kering dan kembali lagi
atas nama khilaf kita mengulanginya.

Untungnya hati kita diciptakan istimewa,
tidak seperti ranting kering jika patah tak bisa menyatu lagi,
tak seperti kaca yang jika pecah tak bisa utuh kembali.

Istimewanya meski seringkali
patah dan terluka hati bisa sembuh dengan sendirinya
dan waktu
menjadi obat yang paling manjur
dalam proses kesembuhanya.

Dan yang paling istimewa
dari hati meski pernah terluka yang teramat parah
dan pernah patah yang teramat patah hati
justru tumbuh menjadi lebih kuat dan dewasa.

 

Penulis: Taufiq Ismail, mahasiswa Universitas Fajar Makassar.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.