Mimpi dan Semesta
Tangan mungil si gadis
Bersama serpihan mimpi
Berkelana tanpa arah dan tujuan
Baginya sudah ada yang menentukan
Bukan dari Tuhan tapi digenggaman diri orang lain
Di ujung bibir tajam lihai bermain kata
Gadis terbelenggu karena patuh
Terkekang dalam fana waktu
Mengapa gadis hanya diam?
Melawanlah dengan sedikit bungkam
Tepis sekitarmu yang tak sejalan
Dadamu bergemuruh kencang bukan
Sampai kapan mau menahan sesak tak nyaman
Lepaskanlah, batinmu mendesak
Mengapa gadis masih saja diam?
Mendongaklah ke arah langit
Bentangan luasnya begitu tenang
Percayalah, semesta merestuimu
Dirimu harus bahagia bukan dari tuntutan
Tidak dengan pura-pura yang tersembunyi di balik senyuman
Cukup lama kamu bertahan dalam pelik yang menyiksa
Sekarang waktumu melanjutkan mimpi yang kamu ciptakan
Sedari tangan mungil itu mengenal pena
Mempercayaimu
Semesta bersamamu
Penulis: Minhad Rahmaniyah, mahasiswa Bimbingan dan Konseling UNM.