Puisi-Puisi Lilis Adriani
Semua Tentang Rindu
Satu sengatan saja mampu mencipta sakit yang luar biasa
Namun akan hilang seketika disandingkan dengan penawarnya
Malampun akan terbilang ketika dunia menjadi gelap
Sedang hidup akan menjadi hidup ketika paru-paru masih berpompa
Dikeheningan malam dan sendu yang berkawan
Aku mengintaimu dibalik jendela kaca yang tertutup debu
Melihatmu dari pantulan kaca yang tak berongga
Dengan jantung yang kian berdebar
Ahh sial. Aku merindukan dia yang berada tepat disampingku.
Rindu memang tak tau memposisikan keberadaannya
Takpula tau menunda kedatangannya
Meski baru saja kau bersua
Rindu itu akan tetap ada bersamaan dengan keberadaanmu
Seperti jalan raya yang selalu disibukkan dengan lalu-lalang pengendara
Pohon yang tetap berdiri kokoh meski sebenarnya ingin beranjak
Keberadaanmu akan diakui ketika kau beranjak
Atau bisa saja akan terlupakan bagai buih dilautan karena kau bukanlah orang yang dianggap ada.
Pintaku hanya satu malam ini
Bantulah aku menuntaskan rindu ini
Ajaklah aku berkeliling ditengah gemerlapnya kota metropolitan
Jadilah penawar untuk rinduku kali ini
Jika tak mampu menjadi penawar maka janganlah mencipta jarak
Karena itu sangat menyesakkan
Kau mampu tersenyum sedang aku terluka
*
Senja Dipersimpangan Jalan
Senja dipersimpangan jalan
Terus mengikut beriringan melodi nan syahdu
Memberikan isyarat agar menjaga hati
Lewat keindahan inframerah yang dipancarkannya
Sebelum berjarak ada nasehat yang terpanjat
Menyungging sebuah senyuman manis
Terpaan angin membuatnya menyipitkan mata
Yang menjadi pelengkap dari indahnya ciptaan sang kuasa
Jaga hatimu disana, itulah tugas utamamu
Kelak kau akan menuai hasilnya
Yaitu sebuah jalinan kasih yang tak terbantahkan.
Itulah kita.
Penulis: Lilis Adriani Ansar, mahasiswa Universitas Negeri Makassar, aktif di UKM MAPHAN UNM.