Rembulan Tersenyum
Rembulan Tersenyum
senyum sang rembulan,
benderang di antara kelam cakrawala
membius penjuru semesta,
dan para insan terpana
ia berukir dalam kesempurnaan
dipeluk hangat desahan sang angin,
hingga ia memerah,
karna tersipu malu …
*
Menjaga Pelita
Menjaga pelita,
sebelum tersapu angin kelam,
ku susuri pematang sang waktu
tentang pertemuan,
dan persinggahan sejenak
ku titip doa,
tentang rindu,
di tepian hari …
*
Secangkir Teh Pelarut Pilu
secangkir teh,
menjadi penawar sedu
tentang temaram di masa lalu,
serangku bertalu-talu,
aku terlarut,
dalam pilu …
*
Denting-denting Kenangan
menjelma dedaunan di kalbu,
aku memeluk abu,
dan dijerat sang kelabu
aku terbang di angan,
menyeduh kemarau di atas bumi
menganak riang hujan,
menyusuri denting-denting kenangan …
*
Deru Sunyi
sunyi menderu di lamunku,
temaram pelita tua berbisik lirih
dipangku angin,
mendendangkan sajak kenangan,
tentang penantianku,
di hari itu ..
Penulis: Maria Dominika Tyas Kinasih, demikian namanya. Lahir di Kab. Semarang, 12 November 2000 telah menyukai sastra sejak duduk di bangku kelas 2 SD. Penyuka warna biru dan hijau ini memiliki hobi membaca, menulis, menyanyi, dan bermain musik. Terakhir, penggemar musik pop dan jazz ini mengeluarkan buku yang berjudul Perempuan di Perguliran Waktu (Haura Publishing, Januari 2024). Penggemar karya Sapardi Djoko Damono ini dapat dihubungi di Instagram @mariadominika_