Rencana Langit
Rencana Langit
Pernah aku berjalan, membawa peta buatan tangan sendiri
Kukira aku tahu arah yang benar
Hingga semesta perlahan mengatur langkahku sabar
Kita merancang dengan harap
Namun langitlah yang menulis akhir cerita
Dan disetiap perubahan yang sempat menyakitkan
Aku belajar bahwa takdir tak pernah keliru
Seindah apa pun rencana manusia,
Tuhan selalu punya cara yang lebih lembut untuk menjawabnya
Maka aku berjalan lagi
Belajar ikhlas hari ini, untuk esok yang bermakna
*
Kelas Tanpa Batas
Di ruang kelas yang sederhana
Ada suara yang penuh makna
Tak ada sekat tak ada jarak
Hanya ada cahaya ilmu yang merangkul erat
Mereka berbeda tapi seirama
Dengan langkah kecil yang penuh warna
Yang cepat, yang lambat, yang tertawa, ataupun yang diam
Mereka berhak menulis mimpinya di lembaran
Ada doa-doa di balik ruang
Sekolah sejatinya adalah rumah
Pendidikan ini menampung semua warna dengan cinta yang sama
Tanpa ada sekat yang melekat
*
Langit yang sama
Di bawah langit yang sama
Kita duduk dalam lingkaran ilmu
Mencari apa yang perlu dicari
Tak ada rendah dan tak ada tinggi
Semua sama untuk menuntut ilmu
Sebab di ruang ini setiap mimpi memiliki arti
Ada tawa yang berbeda nadanya
Ada yang diam penuh cerita
Semua berbeda tapi tetap berpadu
Seperti warna pelangi setalah hujan berlalu
Dari senyum mereka terpancar keindahan
Tentang pendidikan yang merangkul semua
Tanpa ada batas dan tanpa ada beda
*
Senyap Rasa
Aku menyukaimu dengan cara yang tenang
Tanpa ingin memiliki
Hanya ingin mengagumi
Kau begitu hangat
Tuturmu lembut, candamu ringan
Setiap gerakmu menenangkan
Seperti senja yang menutup hari perlahan
Aku simpan rasa ini rapi
Tak ingin siapa pun tahu
Bukan karena takut
Tapi karena ada batas yang harus kujaga sendiri
Kadang aku merasa tak sepadan,
Tak seindah yang lain
Namun setiap kali menatapmu dari jauh,
Aku sadar bahwa rasa ini indah,
Meski hanya berbicara lewat bahasa kalbu
*
Tiga Langkah Satu Irama
Kita tertawa di antara tugas dan kopi
Kadang serius, kadang pura-pura sibuk sendiri
Tatapan mata pun cukup bicara
Tanpa suara, kita sudah paham maknanya
Di kost, di jalan, bahkan di wacana
Semua jadi cerita yang tak pernah membosankan
Bersama kalian, bahkan hari buruk pun bisa jadi ringan
Dan semoga nanti,
Meski waktu berubah arah,
Kita tetap berjalan dalam tawa yang sama,
dalam langkah yang satu irama
Penulis: Aliya Nikmatul Fitri, mahasiswa asal Ponorogo.