Fri, 21 Nov 2025
Puisi / Aliya Nikmatul Fitri / Nov 16, 2025

Rencana Langit

Rencana Langit

Pernah aku berjalan, membawa peta buatan tangan sendiri

Kukira aku tahu arah yang benar

Hingga semesta perlahan mengatur langkahku sabar

 

Kita merancang dengan harap

Namun langitlah yang menulis akhir cerita

Dan disetiap perubahan yang sempat menyakitkan

Aku belajar bahwa takdir tak pernah keliru

 

Seindah apa pun rencana manusia,

Tuhan selalu punya cara yang lebih lembut untuk menjawabnya

Maka aku berjalan lagi

Belajar ikhlas hari ini, untuk esok yang bermakna

 
*
 

Kelas Tanpa Batas

Di ruang kelas yang sederhana 

Ada suara yang penuh makna 

Tak ada sekat tak ada jarak

Hanya ada cahaya ilmu yang merangkul erat


Mereka berbeda tapi seirama

Dengan langkah kecil yang penuh warna

Yang cepat, yang lambat, yang tertawa, ataupun yang diam

Mereka berhak menulis mimpinya di lembaran


Ada doa-doa di balik ruang

Sekolah sejatinya adalah rumah

Pendidikan ini menampung semua warna dengan cinta yang sama

Tanpa ada sekat yang melekat

 
*

Langit yang sama 

 

Di bawah langit yang sama

Kita duduk dalam lingkaran ilmu

Mencari apa yang perlu dicari


Tak ada rendah dan tak ada tinggi

Semua sama untuk menuntut ilmu

Sebab di ruang ini setiap mimpi memiliki arti


Ada tawa yang berbeda nadanya 

Ada yang diam penuh cerita 

Semua berbeda tapi tetap berpadu

Seperti warna pelangi setalah hujan berlalu


Dari senyum mereka terpancar keindahan 

Tentang pendidikan yang merangkul semua 

Tanpa ada batas dan tanpa ada beda

 
*

Senyap Rasa

 

Aku menyukaimu dengan cara yang tenang

Tanpa ingin memiliki

Hanya ingin mengagumi


Kau begitu hangat

Tuturmu lembut, candamu ringan

Setiap gerakmu menenangkan

Seperti senja yang menutup hari perlahan


Aku simpan rasa ini rapi

Tak ingin siapa pun tahu

Bukan karena takut

Tapi karena ada batas yang harus kujaga sendiri


Kadang aku merasa tak sepadan,

Tak seindah yang lain

Namun setiap kali menatapmu dari jauh,

Aku sadar bahwa rasa ini indah,

Meski hanya berbicara lewat bahasa kalbu

 
*

Tiga Langkah Satu Irama

 

Kita tertawa di antara tugas dan kopi

Kadang serius, kadang pura-pura sibuk sendiri

Tatapan mata pun cukup bicara

Tanpa suara, kita sudah paham maknanya


Di kost, di jalan, bahkan di wacana

Semua jadi cerita yang tak pernah membosankan

Bersama kalian, bahkan hari buruk pun bisa jadi ringan


Dan semoga nanti,

Meski waktu berubah arah,

Kita tetap berjalan dalam tawa yang sama,

dalam langkah yang satu irama

 
 
 
Penulis: Aliya Nikmatul Fitri, mahasiswa asal Ponorogo.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.