Wed, 15 Jan 2025
Puisi / Kumbang / Jan 02, 2025

Senyuman Ulat Bulu

Senyuman Ulat Bulu

 

Dari balik jendela kelas, kumencintaimu

Kelas di mana kau dan aku bermain di dalamnya

Kelas di barisan pojok barat daya

Yang di dalamnya biasa ku bergurau

Sadarku, taka da penting gurauan itu

Namun bersamanya ku dapati senyummu

Indah tersimpan rasa saat senyum tersungging begitu lepas menuai tenang

Serasa aku ingin menjadi pelawak

Menghibur harimu

Seperti seorang tentara, menjaga senyummu memeluk candaku

Hanya agar dapat ku lihat senyuman mata ulat bulu

Sayang,

Tiada kuasaku membendung waktu

Ia berlalu membawa manis senyummu

Ia pergi bersama serpihan syair yang tak sempat ku ucap

Dan mungkin kini

Tak dapat ku lihat lagi

Senyuman manis mata ulat bulu

Boal, 15 oktober 2013

 

*

 

Dari Balik Jendela Kelas

 

Ku menatap dari balik jendela kelas

Kul ihat ada senyuman indah

Ku menatap dari balik jendela kelas

Ku lihat ada cinta di sana

Ku buka mata, tiada ku lihat siapa

Hanya debu langkahnya tersisa di tanah

 

Ku menatap di sudut malam

Ku lihat ada bulan dan bintang

Ku menatap di sudut malam

Ku lihat ada rindu di sana

Ku buka mata, tiada ku lihat siapa

Hanya rasi bintang melukis senyumnya

 

Ku menatap di derasnya hujan

Ku lihat ada mendung kesunyian

Ku menatap di derasnya hujan

Ku lihat ada ingin yang dalam

Ku buka mata, tiada ku lihat siapa

Ku rasa ku kan selalu mengaguminya

 

Sumbawa Timur, 15 juli 2013

 

*

 

Catatan Malam

 

Malam, temani aku

Malam ini mata enggan padam

Terbaring resah layaknya tercuri

Lengan lunglai melingkar di atas kepala

Menutupi mata kanan,

Tapi tidak ingatan

Sunyi, rangkul rinduku

Bawa aku ke palungmu

Ajak jiwa labilku meengalun mengayun tenang, pelan

Aku ingin tidur malam ini

Entahlah,

Sontak pikiranku melayang

Menghinggap di sebuah kisa lalu

Kala pagi ku berlari menyusuri teras

Memasuki ruang riuh yang kau sebut kelas

Tidak bagiku,

Itu adalah rumah

Tempat ternyaman memandang purnama

Bagaimana mungkin ada rumah semanis itu?

Kalua bukan karena senyummu aada di sana

Senyuman di mana turut menutup lamunan malam ini

Semoga indah di ruang mimpi

Boal, 7 januari 2023

 

*

 

Halaman Belakang Buku Sampul Hijau

 

Di halaman belakang buku sampul hijau itu kutitipkan sebait rindu

Teruntuk warna cerah mentari esok pagi

Dengan gemercik embun dari ujung dedaunan buna kertas pojok taman

Bersama pohon manga yang daunnya berlubang-lubang

Pagi itu hari rabu, saat ku goreskan cintaku di halam belakang buku sampul hijau itu

Sebuah buku pinjaman darinya

Untuk sekedar menikmati hembusan angin bersama untaian tulisan

Sebuah buku catatan yang ku tambahkan rindu padanya

Tepat di halaman belakangnya

Hari berjalan seperti adanya

Kau masih dengan tawa dan senyummu kala bercerita

Sedang aku masih tetap mencintaimu di hayalku

Pertanyaan kadang hinggap di ranting-ranting kepala

Adakah kesmpatan seindah itu di dunia nyata?

Di manakah buku itu tersusun kini?

Buku dengan sampul hijau yang kutulis sebait rindu tepat di halaman belakangnya

Adakah ia tersimpan di baris-baris lemari di perpustakaan hatimu?

Sebab padaku, saat mata dan jari menarik goresan pena, ia bukan sekedar tinta

Ia terukir tersimpan rapi di laci meja pojok belakang

Tempat di mana aku biasa menikmati sore

Kala kau pergi membawa pulang senyuman

Boal,15 januari 2023

 

 *

 

Cellot

 

Teruntuk si pemalu yang selalu gaduh

Aku dapati seorang yang dapat berbicara namun bisu

Ratusan pertanyaan hinggap di benakku

Kala itu, canda menjadi jawaban terakhir, pikirku

Kepada si pemalu yang tak mampu menatapku

Indah, katamu menguntai mata dan senyumku

Namun tahukah kamu?

Keindahan taka ada padaku

Dia terletak di hatimu

Layaknya senja, keindahannya terletak pada penikmatnya

Kamu menjadikanku delusi

Mengubahku menjadi tokoh fiksi

Aku dan kamu lakon yang berperan

Kita jiwa-jiwa yang temaram, menderita penuh penyesalan

Malang

Kisah nan elok berpunggung nestapa

Kepada si pemalu yang mencintaiku

Berbahagialah dengan suka cita

Biarkan kisah kita tersimpan rapi di bandora

Semoga tuhan menguatkan kita

(Sumbawa Timur, 29 maret 2023)

 

 


Penulis: Kumbang adalah seorang petani kelahiran Sumbawa yang memiliki ketertarikan menulis puisi. Ia memulai menulis sejak duduk di bangku SMA. Puisi-puisinya biasanya dipublikasikan lewat sosial media pribadi miliknya.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.