Fri, 01 Nov 2024

Sepotong Puisi

Sepotong Puisi
-buat M

 

kala pertama mata kita bersua

kulipat jarak dan kumasukkan ke saku baju

lantas kita lekat bagai ketan

pada malam pesta pernikahan

 

tapi itu hanya angan yang jadi remah-remah

kala tangan kenyataan menggenggam

kau sudah berpacar

kemudian aku terdampar

pada tempat tak bernama

yang sepenuhnya sepi dan sendu

 

dari sepi dan sendu ini kukirim padamu

cium dan peluk yang kutitipkan pada matapena

serta rindu yang kutitipkan pada matakata

yang hening memandang

aksara-aksara yang lelah

sebab tak ada titik atau koma

 

melalui sepotong puisi ini 

kukirim segenap rasa

yang telah lama merimbun dalam sunyi

tapi sepotong puisi ini

kusimpan sendiri

 

2021-2024

*

 

Sikat Gigi

 

semenjak diputus pacarnya

ia lebih rajin gosok gigi

dengan odol yang lebih banyak

hingga berbusa-busa

membershkan sisa-sisa

kenang dan surga di sana

yang sudah jadi karang bandel di gigi

 

2024

*

 

Kayu dan Hujan

 

akulah kayu

kaulah hujan

perlahan melapukkanku

menjadikanku habitat jamur-jamur rindu

 

2024

*

 

Pesta Ulang Tahun

 

angka di kalender itu merebah di lantai

tubuhnya yang kian renta

matanya yang kian senja

sejenak memandang kosong

denting jam yang terlewat

sejenak mengingat peristiwa-peristiwa

pada dinding yang retak-retak

 

tubuhnya yang kian renta

matanya yang kian senja

banyak sempat sebelum disapu dengan riuh

pesta kesunyian yang gelap

tanpa lilin

tanpa kue

tanpa kado 

tanpa ucapan selamat dan doa

kecuali dari diri sendiri

 

2024

*

 

Kepada Sahabat

 

kubuat goresan kata untukmu

kala matapenaku masih betah begadang

memandang bintang gempal di angkasa

jadi saksi gemuruh riuh yang dibawa malam

 

kawan,

ada selusin cerita ingin kusampaikan

tapi matapenakau hanya bisa menggoreskan kelam

kala teringat nun jauh di sana

kau telah dibawa sang waktu

pada segala macam kesibukan

 

kawan,

matapenaku juga bisa terkantuk-kantuk

gemuruh riuh malam mendadak bisu

segala melebur dalam gelap

untunglah,

secuil cerita masih sempat kuselipkan di sela-sela kata

meski entah sempat kau baca.

 

2024

 
 
Penulis: Femas Anggit Wahyu Nugroho, mahasiswa S1 PGSD Universitas Muria Kudus. Suka seni, sastra, dan filsafat. Dapat ditemui melalui instagram @femasn.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.