Mon, 16 Sep 2024
Serba-serbi / Kontributor / Jan 03, 2021

Pantai Mandala Ria dan Pembebasan Irian Barat

Pantai Mandala Ria merupakan destinasi wisata yang terletak di Desa Ara - Lembanna, Kecamatan Bontobahari, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Desa yang juga sebagai sentra pembuatan Perahu Pinisi,  keahliannya dalam membuat perahu di Butta Panrita Lopi telah dikenal sejak lama dan kini Perahu Pinisi telah resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2017 lalu.

Memasuki Desa tersebut terlebih dahulu kita akan disuguhi dengan rumah warga yang begitu padat dan jalanan yang amat sempit karena lokasinya yang berada disekitar bukit. Namun, anda tidak perlu khwatir untuk menuju pantai tersebut.

Sebab, akses untuk menuju Pantai Mandala Ria kini sangat mudah dan tidak lagi harus melewati jalanan penuh bebatuan nan ekstrim. Berkat bantuan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang telah merealisasikan untuk perbaikan jalanan Pantai Mandala Ria.

Akses menuju Pantai Mandala Ria pun kini telah bisa dilalui dengan mudah tanpa rasa was-was, tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya.

 

Keindahan alamnya yang masih alami dan memikat hati, membuat para pengunjung terpukau melihatnya dan tak kalah menarik dengan destinasi lainnya. Pantai Mandala Ria yang masih alami membuat anda akan merasakan bibir pantai dengan pasir putihnya serta laut birunya yang begitu tenang.

Selain itu juga, anda dapat meyaksikan proses pembuatan Perahu Pinisi secara langsung. Pantai ini cukup aman untuk berenang dengan airnya yang hanya sampai sebahu orang dewasa selain itu arus airnya juga yang lebih tenang. Dan tak kalah kerennya disana juga telah disiapkan spot khusus untuk mengabadikan setiap momen anda saat berada di Pantai Mandala Ria.

Bagi yang ingin merasakan suasana pantai di malam hari, anda dapat menyewa villa yang ada di pinggiran pantai tetapi, bagi anda yang mau merasakan suasana yang berbeda anda juga dapat mendirikan tenda camping di pinggiran pantai di bawah pepohonannya yang masih terjaga keasriannya.

 

Pantai ini sangat cocok untuk menjadi tujuan Anda untuk berakhir pekan dengan ketenangan pantainya dan alamnya yang masih terjaga.

Terlepas dari keindahan Pantai Mandala Ria yang tak ada habisnya. Pantai ini tidak hanya menyimpan keindahan melainkan memiliki nilai sejarah bagi Indonesia.

Masyarakat Desa Ara – Lembanna sangat memiliki peran penting pada masa Perebutan Irian Barat. Soekarno pada waktu itu membentuk sebuah Komando Mandala dan Mayjen. Soeharto ditunjuk sebagai Panglima Komando Operasi Militer (OPMIL) dalam rangka merebut kembali Iran Barat dari tangan kolonial Belanda.

Tugas komando saat itu adalah untuk merencanakan, mempersiapkan dan menyelenggarakan Opreasi Miitier (OPMIL) untuk menggabungkan Irian Barat dengan indonesia.

Desa Ara dan Lembanna, yang dulunya satu. Di tunjuk sebagai tempat pembuatan perahu tersebut. Karena Keahlianya yang dikenal dalam membuat Perahu Pinisi akhirnya Panglima Mandala Mayjen.

Soeharto memesan 20 kapal untuk digunakan sebagai kapal perang. Kapal tersebut diselesaikan di bibir Pantai Mandala Ria dalam waktu 20 hari. Dengan kegigihan masyarakat Desa Ara – Lembanna saling bergotong royong dalam waktu tersebut semuanya  dapat terselesaikan.

Mayjen Soeharto sebagai komando Operasi Mandala  waktu itu berhasil merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda dan sejak itu Irian Barat resmi kembali ke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kini dikenal dengan Papua Barat. Keberhasilan Operasi Mandala tak terlepas dari peran masyarakat Desa Ara – Lembanna yang turut berperang penting dalam membantu misi Pembebasan Irian Barat.

Dari sejarah itulah asal muasal pemberian nama Pantai Mandala Ria untuk mengenang perjuangan pada masa Pembebasan Irian Barat. Secara etimologi kata Mandala berasal dari nama operasi yang bertujuan untuk membebaskan Iran Barat dari Belanda yakni Operasi Mandala (OPMIL).

Sedangkan Ria diambil dari kata bahasa Indonesia yakni bahagia atau bersuka cita. Kesimpulan dari makna dari nama pantai Mandala Ria adalah bersuka cita atas berhasilnya operasi tersebut.

 

Penulis: Andi Abil Hasan Rivai

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.