Thu, 19 Sep 2024
Serba-serbi / Awan Ilmiah / Dec 18, 2020

Presentasi Efektif

"Siapa mengatakan apa, kepada siapa, di dalam saluran apa, dengan dampak apa," Harold Laswell- Penemu model komunikasi Laswell

Tahukah bahwa sebagai seorang pelajar, mahasiswa, karyawan, hingga direktur, pasti tidak terlepas dari namanya presentasi. Baik itu presentasi di ruang kerja, hingga presentasi ke ruang publik. Seperti halnya  ketika Mendikbud mempresentasikan kampus merdeka kepada mahasiswa, dosen, dekan, dan rektor tentang kampus merdeka. Tentu beliau beliau sudah mempersiapkan segala unsur komunikasi sebelum menyampaikannya. Berbicara tentang menyampaikan pesan adalah bagaimana mempengaruhi orang. Poin penting dalam sebuah presentasi adalah memberikan efek kepada penerima informasi. Sehingga dalam mempresentasikan harus memperhatikan teori komunikasi.

Pandji pernah mengatakan "jangan sia-siakan kesempatan yang ada dalam hidup kamu, walaupun itu hanya 5 menit. Selalulah memberikan hal yang terbaik di setiap kesempatan yang ada".

Seperti halnya dalam melakukan presentasi, kita harusnya menampilkan yang terbaik ketika melakukan presentasi. Mengapa? Mungkin saja apa yang kau lakukan saat itu adalah yang menentukan hidup kamu kedepannya. Sedikit pengalaman Pandji yang diceritakan dalam kesempaan stand up-nya, dapat kita tarik bahwa harus tampil terbaik dalam setiap hal yang dilakukan, dan presentasi juga tidak terkecuali. Menampilkan hal terbaik tentu kita harusnya paham akan dasarnya. Apa dasar dari presentasi, tentunya menurut pribadi penulis adalah komunikasi dan penulis harap kita punya pikiran yang sama (kah?).

Prof. Dr. Ibnu Ahmadi (Guru besar ilmu komunikasi FISIP UI) mengatakan komunikasi itu bukan hanya sekedar menunjang kehidupan tetapi dasar kehidupan. Sehingga setiap aktivitas tidak lepas dari komunikasi, seperti halnya dalam presentasi. Untuk memberikan presentasi yang baik, maka kita harus mengerti teori komunikasi. Komunikasi sangat penting dalam unsur kehidupan manusia karena segala sesuatu yang kita lakukan tidak terlepas dari komunikasi.

Dalam buku ilmu komunikasi sebuah pengantar, Deddy Mulyanto menyampaikan ada tiga persepsi dalam komunikasi yaitu, Persepsi terhadap lingkungan fisik, persepsi sosial, dan persepsi budaya. Ketiga persepsi tersebut sangat menentukan dalam memandang segala sesuatu. Hal ini harus diperhatikan dalam melakukan sebuah komunikasi apalagi komunikasi publik, dan presentasi adalah bagian dari komunikasi publik.

Ruben dan Stewart mengemukakan ada beberapa langkah yang harus diperhatikan ketika melakukan presentasi, yaitu:

Analisis khayalak dan adaptasi. Komunikasi publik yang efektif selalu memperhatikan kondisi audiens. Informasi yang paling mendasar yang perlu diperoleh dari audiens adalah demografi. Mengapa informasi demografi itu penting? Karena untuk menentukan tema yang dibicarakan maka harus sesuai dengan diri audisens tersebut. Contoh: Kita membicarakan tentang bagamana cara berjudi yang baik kepada orang agamais, tentunya tidak nyambung. 

Mengembangkan tujuan dan tesis. Dalam menyampaikan tujuan harus memperhatikan siapa mereka, apa yang mereka ingin ketahui, dan apa cara yang paling efektif untuk menyusun dan menyajikan. Sedangkan tesis yang paling efektif itu yaitu tesis yang terbatas, tunggal, dan tepat.

Membuat argumen. Membangun argumen adalah upaya memenangkan atau menyakinkan audiens agar mereka setuju terhadap posisi pendapat tertentu atau melakukan serangkaian kegiatan. Ada dua pendekatan dalam membuat argumen yaitu pendekatan emosional yang menghasilkan kepercayaan dan pendekatan rasional yang menghasilkan keyakinan.

Penggunaan bukti. Bukti sangat penting untuk mendukung sebuah argumen. Bukti yang mendukung argumen itu seperti alasan atau fakta, rincian, contoh, referensi dan kutipan. Jika menggunakan argumen tanpa bukti, audiens akan cenderung meragukan. Namun jika disertai dengan bukti audiens akan percaya dengan apa yang disampaikan.

Alat bantu visual. Sarana alat bantu visual berfungsi untuk menambah daya tarik presentasi sesuatu yang bisa dikaji audiens. Slide yang baik adalah slide yang terlihat, sederhana, lengkap, sesuai, komunikatif, dan relevan. Alat bantu visual tidak bisa disepelekan karena terhadap ini sangat berpengaruh terhadap penerimaan informasi. Dalam jurnal Herka Maya tentang pemanfaatan media visual dalam menunjang pembelajaran pendidikan, hasilnya mengemukakan bahwa bantuan media visual akan memudahkan penyampaian materi atau pesan dan lebih lanjut menambahkan alat bantu visual harus disesuaikan dengan karateristik peserta.

Presentasi adalah bentuk komunikasi publik, sehingga dalam melakukannya pun harus memperhatikan kaidah publik. Kelima poin yang dikemukakan Ruben dan stewart menjadi salah satu cara untuk memahami komunikasi publik. Namun setiap kita punya cara yang berbeda dalam menyampaikan pesan dan setiap orang punya cara untuk berterima pesan.

Paling penting menurut penulis adalah memahami karakteristik diri dan karateristik penerima informasi. Sehingga kita dapat memperkirakan sejauh mana kemampuan yang dimiliki sehingga pengembangan akan terus hidup dalam diri. Sejauh pemahaman tentang audiens sehingga alat bantu maupun pemilihan kata akan diperhatikan dengan kesesuaian dengan audiens.

 

Penulis: Awan Ilmiah, mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Makassar.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.