Thu, 28 Mar 2024
Travel / Jun 18, 2021

Bali dan Atraksi Menyelami Keindahan Alamnya

Indonesia patut berbangga diri dengan kehadiran Provinsi Bali di dalam tubuhnya. Provinsi yang dikenal sebagai Pulau Dewata ini memiliki beragam tempat wisata dengan keindahan dan keunikan yang elegan. 

Desa Penglipuran, misalnya, ia menawarkan paket wisata alam sekaligus bercengkrama dengan budaya masyarakat lokal kepada para pengunjungnya. Ada pula Gunung Batur yang mampu mengantarkan para turis pada keindahan momen sunrise-nya. Tak ketinggalan, Pantai Kuta ingin segera menarik Anda untuk duduk bersama menikmati detik-detik matahari akan tenggelam.

Lebih hebatnya lagi, Provinsi Bali juga hendak mengundang Anda untuk menari bersama di atas hamparan rumput hijau bak permadani, sembari menjaga keberadaannya agar tidak pupus dihentakkan kaki. Ialah desa ekowisata, suatu desa wisata berbasis alam yang mendorong pengunjungnya untuk mendalami keindahan alam melalui proses menjaganya.

Banyak sekali desa ekowisata di Provinsi Bali, mulai dari Desa Tenganan, Desa Pelaga, Desa Sibetan, hingga Desa Jatiluwih. Desa-desa ini terbukti sukses mengundang decak kagum para wisatawan, lantaran keunikan paket wisatanya dan keindahan alamnya. Di antara desa-desa ini pun, ada yang dianugerahi sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) .

Tak perlu berlama-lama lagi, berikut beberapa desa ekowisata di Bali versi Pronesiata.id. Siapa tahu ada desa yang membuat Anda jatuh cinta!

1. Desa Pelaga, salah satu agrowisata dengan keindahan panorama alamnya

Posisi pertama ditempati Desa Pelaga, salah satu desa di Provinsi Bali dengan keunikan paket agrowisatanya. Mengutip beberapa sumber, wisatawan akan diajak untuk beratraksi langsung dalam menjaga lingkungan, tentunya dengan membantu meringankan jerih payah para petaninya.

Tak khayal, ketika Anda memasuki desa ini, kegiatan agrowisata terlihat begitu kental dengan mengolah perkebunan bersama para petani. Terhampar luas pula rerumputan hijau dengan berbagai bunda, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang menjulang tinggi membelah tanahnya.

Tidak puas dengan agrowisata saja? Anda bisa melanjutkan perjalanan Anda dengan menjelajahi pegunungan di Desa Pelaga. Puncak Mangu disebut-sebut berhasil merebut hati banyak kalangan, lantaran jalur tracking dan hamparan hijau yang mengelilinginya. Sehingga, saat Anda sampai di bibir atas pegunungan, akan terhirup udara segar yang mampu mendamaikan irama pernapasan.

Pengembangan Desa Pelaga bertujuan untuk memanfaatkan potensi ekologis yang dipunyai desa tersebut. Desa ini memang difokuskan untuk menjadi destinasi wisata berbasis menjaga kelestarian alam.

 

2. Desa Tenganan, desa tua dengan aturan ketatnya dalam menjaga lingkungan

Berikutnya ada Desa Tenganan, suatu desa tua di bagian timur Provinsi Bali yang memiliki berbagai warisan budaya luhur nan unik, seperti rumah penduduk dengan gaya tradisional, kain tenun Gringsing, hingga ritual Perang Pandan.

Begitu Anda memasuki laman desa ini, Anda akan menemui betapa segar dan indahnya Desa Tenganan. Rasanya, seolah-olah sedang berada di Indonesia pada zaman lampau, namun masih ada kesan modern. Cocok untuk bernostalgia, atau minimal menjauhkan diri sejenak dari hiruk-pikuk kehidupan di perkotaan.

Tambah lagi, alasan mengapa Desa Tenganan masuk dalam daftar ini adalah budaya luhurnya dalam menjaga kelestarian lingkungan, yang tak lain adalah awig-awig (peraturan adat) mengenai pelestarian lingkungan.

Semenjak berdirinya Desa Tenganan, masyarakat lokal dilarang untuk merusak lingkungan desa seperti menebang pepohonan dan menjual belikan tanah perkebunan dan pertanian. Lantaran, pelanggaran terhadap awig-awig dapat menghambat kemandirian dan kesejahteraan masyarakat setempat. Sehingga bagi para pelanggarnya, mereka akan dijatuhi besar sanksi yang tidak sedikit jumlahnya.

3. Desa Sibetan, ikonik Kabupaten Karangasem dengan kekayaan salaknya

Bagaimana cara desa ini dalam menjaga kelestarian alamnya? Tentunya dengan memelihara dan membudidaya potensi sumber daya alamnya, salah satunya adalah buah salak. Bisa dibilang, Desa Sibetan berhasil memanfaatkan kondisi iklim untuk memaksimalkan potensi penumbuhan buah salak.

Desa Sibetan terbukti telah mendatangkan banyak pendapatan melalui penjualan buah salaknya, ia menjadi sentra budidaya salak di Pulau Dewata. Banyak pemasok salak dikabarkan sangat menggantungkan nasib bisnisnya pada arus produksi buah salak di Desa Sibetan.

Selain melihat langsung perkebunan buah salak, Anda dapat pula melihat bukti kelestarian alam lainnya di Desa Sibetan. Cobalah untuk menyambangi hamparan hijau yang memenuhi area desa ini. Akan terlihat suatu panorama alam yang indah dan menyilaukan mata. Anda pun dapat menyaksikan keagungan alam lebih dekat dengan aktivitas camping ataupun mengunjungi perbukitan.

4. Desa Jatiluwih, salah satu desa wisata di Indonesia yang dianugerahi gelar “warisan budaya dunia” oleh UNESCO

Terakhir ada Desa Jatiluwih, desa yang dikenal oleh wisatawan dari berbagai belahan dunia lantaran gelarnya yang diberikan oleh UNESCO. Benar saja, Desa Jatiluwih menawarkan keindahan sawah yang berundak-undak, pemandangan sungai dengan air terjun Yeh Ho yang membentang di sepanjang mata, hingga jalur untuk melakukan kegiatan tracking.

Saking tingginya antusiasme pelancong terhadap Desa Jatiluwih, sampai-sampai desa ini dikabarkan berpotensi mengalami kerusakan lingkungan. Kendati demikian, pemerintah Desa Jatiluwih responsif dalam menanggapi hal ini, ia menerapkan aturan mengenai menjaga kebersihan lingkungan sebagai bentuk komitmennya.

Itulah beragam desa ekowisata di Provinsi Bali. Dengan mengetahui info ini, Anda akhirnya sadar bahwa Anda bisa berwisata sekaligus menjaga keindahan alamnya. Tak hanya itu saja, Anda pun turut membantu keberlangsungan kesejahteraan masyarakat setempat secara tidak langsung; memajukan Indonesia dengan menjaga kelestarian lingkungan!

 

Penulis: Habibah Auni, Freelance Writer di Mebiso dapat ditemui melalui Instagram @habibah_auni.

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.