Belajar dari Penny Flack, Apa Itu Delusi?
Pronesiata.id - Sudah nonton film Joker? Joker merupakan salah satu tokoh yang diciptakan DC Comics. Film yang telah tayang di Indonesia sejak 4 Oktober 2019 telah meraup 234 juta dollar AS atau sekitar Rp. 3,26 triliun hanya dalam sepekan.
Film Joker sendiri bercerita tentang Arthur Flack yang menderita sakit mental akibat dari perundungan hingga akhirnya menjadikannya ia menjadi sosok penjahat. Dalam film tersebut juga terdapat sosok Penny Flack, ibu dari Arthur Flack yang mengalami masalah kesehatan mental yakni delusi.
Delusi merupakan salah satu penyakit mental yang serius yang biasa disebut dengan psikosis. Dilansir dari alodokter.com, psikosis ditandai dengan ketidaksinambungan antara pemikiran,imajinasi, dan emosi, dengan realitas yang sebenarnya. Seseorang yang mengalami delusi memiliki pengalaman yang jauh dari kenyataan namun ia sangat percaya akan hal tersebut.
Walaupun apa yang dipikirkannya tidak sesuai dengan kenyataan, namun penderita delusi kekeh mempercayai akan pemikirannya. Terkadang delusi terjadi ketika seseorang tidak dapat menerima sesuatu hal yang bertentangan dengan diri dan pikirannya.
Delusi yang dialami tiap penderita mungkin berbeda-beda. Umumnya, delusi yang sering dialami adalah delusi paranoia. Berikut adalah jenis-jenis delusi seperti dilansir dari sehatq.com:
1. Delusi keagungan (grandiose delusion)
Penderita dengan delusi jenis ini umumnya memiliki rasa keberhargaan diri, kekuatan, identitas, dan pengetahuan yang berlebihan. Penderita dapat merasa bahwa ia telah menemukan sesuatu yang luar biasa atau memiliki kemampuan yang unik.
Tidak hanya berupa kemampuan yang unik, penderita juga percaya bahwa dirinya memiliki benda unik tertentu yang tidak dimiliki siapapun ataupun memercayai bahwa dirinya memiliki koneksi dengan orang-orang penting.
Pada kasus tertentu, penderita delusi keagungan percaya bahwa ia adalah orang yang terkenal atau merupakan pemimpin dari suatu sekte agama tertentu.
2. Delusi somatik
Penderita delusi somatik percaya bahwa dirinya memiliki kecacatan pada bagian tubuhnya atau memiliki kondisi medis tertentu. Penderita juga terkadang dapat merasakan sensasi atau disfungsi fisik tertentu.
3. Delusi erotomanik (erotomanic delusion)
Penderita dengan gangguan delusi jenis ini percaya bahwa dirinya dicintai atau disukai oleh orang tertentu. Biasanya orang yang dianggap menyukai atau mencintai penderita adalah orang yang terkenal atau penting.
Penderita delusi erotomanik berusaha mendekati dan berinteraksi dengan orang yang ia anggap mencintai atau menyukainya, bahkan sampai menguntit orang tersebut secara diam-diam.
4. Delusi paranoia (paranoia/persecutory delusion)
Delusi paranoia menyebabkan penderita memercayai bahwa dirinya tidak diperlakukan dengan benar, meyakini bahwa dirinya sedang diintai atau diikuti, atau seseorang sedang berencana untuk melukainya.
Penderita menjadi tidak memercayai orang sekitarnya dan merasa cemas serta takut. Terkadang penderita akan mengisolasi dirinya atau sering mengajukan komplain ke pihak berwajib.
5. Delusi kecemburuan
Penderita delusi kecemburuan akan memercayai bahwa pasangannya selingkuh dan tidak jujur dengannya.
6. Delusi campuran
Jenis delusi yang dialami penderita bisa jadi tidak hanya satu jenis saja tetapi bercampur dengan jenis-jenis lainnya.
Jika kita menemukan seseorang yang mengalami delusi, segera dirujuk ke dokter dan ahli kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai agar mencegah delusi yang semakin parah. Dukungan orang-orang sekitar penting agar membantu proses pengobatannya.
Penulis: Redaksi