Sun, 08 Sep 2024
Warta / Redaksi / Dec 23, 2020

FKMI MAPALA PTM SI Gelar Seminar Lingkungan Hidup

Sinjai. Pronesiata.id - Ekosistem hutan bakau merupakan komunitas tumbuhan pesisir yang memiliki manfaat sangat besar, diantaranya sebagai pemijahan jenis ikan tertentu, penyedia nutrient dan zat hara penting serta fungsi fisik yang sangat besar seperti menjaga daerah pesisir dari abrasi.

Atas dasar tersebut, Forum Komunikasi dan Media Informasi Mapala Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FKMI MAPALA PTM SI) mengadakan seminar lingkungan hidup. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 3 September 2019 di Pantai Hubat, Desa Sanjai, Kabupaten Sinjai.

Seminar ini menghadirkan 3 nasarumber yakni Pak H. Tayyed, selaku tokoh masyarakat dalam pelestarian bakau, Pak Evi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Sinjai, serta Akram dari Wahana Lingkungan Hidup Sulawesi Selatan.

Dalam penjelasannya, Pak Tayyeb menceritakan pengalamannya selama 34 tahun untuk menanam bakau secara swadaya. “Dulu air laut sampai masuk ke wilayah pemukiman akibat tidak adanya penahan ombak dan sulit bagi nelayan untuk menyandarkan perahu-perahu nelayan, jadi saya berinisiatif untuk menanam bakau di perkampungan, selama 34 tahun saya kerja itu bakau”, terangnya.

Sementara itu, Pak Evi menjelaskan tentang peran penerintah dan masyarakat bahwa setiap orang berkewajiban mengelolah lingkungan hidup. “Secara aturan, sudah jelas bahwa setiap dari kita merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup, termasuk dalam hal pengelolaan hutan bakau,”, tegasnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pentingnya pengelolaan hutan bakau dengan mengacu pada 3 prinsip yakni isu ekologi, kelembagaan dan strategi pelaksanaan rencana. “Kalau 3 isu ini yang kita angkat, maka pengelolaan bakau akan terasa muda", terangnya.

Narasumber lain, Akram mengingatkan bahwa Indonesia memiliki potensi hutan bakau yang terbesar di dunia. “Kita memiliki 3,3 juta hektar hutan bakau dan salah satu yang terbesar yakni di Kabupaten Sinjai”, jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa tantangan terkait pengelolaan hutan bakau berdampak pada ekosistem hutan bakau itu sendiri. “Sering terjadi pengalihfungsihan lahan bakau untuk tambak ikan sehingga menyebabkan berkurangnya luasan hutan bakau”, pangkasnya.

Peserta dari seminar lingkungan hidup ini adalah peserta Jambore XII FKMI SI yang berasal dari berbagai kampus Muhammadiyah di Indonesia.

 

Kontributor: Muhammad Riszky
Editor: Redaksi

Pronesiata

Kami percaya jika semua tulisan layak untuk dibagikan. Tak perlu harus sempurna! Media ini ruang bagi semua yang memiliki karya tulisan.

© pronesiata.id. All Rights Reserved.